Prinsip Utama Ekowisata Menurut Low Choy Hebron

Objek wisata pantai merupakan salah satu cara pemanfaatan alam
Gambar. Objek wisata pantai merupakan salah satu cara pemanfaatan alam
Objek wisata pantai merupakan salah satu cara pemanfaatan alam
Gambar. Objek wisata pantai merupakan salah satu cara pemanfaatan alam

Agar alam dapat dimanfaatkan secara ekonomi sekaligus dilestarikan atau dibudidayakan, maka dalam pengelolaannya dapat diarahkan menjadi ekowisata (ecotourism). Menurut Low Choy Hebron (1996), ada lima faktor yang menjadi prinsip utama ekowisata, yaitu antara lain:

1. Lingkungan

Ekowisata harus menggunakan atau memanfaatkan lingkungan yang relatif masih belum tercemar. Hal ini penting karena untuk menghindari pengunjung dari efek negatif yang disebabkan oleh lingkungan tersebut. Misalnya, tempat yang telah tercemar radiasi nuklir tidak cocok untuk digunakan sebagai tempat wisata.

2. Masyarakat

Ekowisata harus mampu memberi manfaat untuk masyarakat baik dari segi ekonomi, budaya, ekologi maupun sosial. Misalnya dibangunnya tempat berjualan untuk masyarakat, atau panggung atraksi kebudayaan yang bisa diselenggarakan pada waktu-waktu tertentu.

3. Pendidikan dan pengalaman

Ekowisata hendaknya dibangun secara berkonsep agar bisa memberikan kesan pembelajaran kepada pengunjung tentang alam dan budaya yang terkait dengan tempat tersebut. Misalnya, candi prambanan yang bisa menjadi objek wisata pendidikan untuk mengenal peradaban yang pernah ada di Indonesia.

4. Berkelanjutan

Ekowisata harus bisa memberi efek positif terhadap lingkungan yang digunakan agar bisa tetap digunakan secara turun-temurun. Efek tersebut bisa dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya dari sebagian keuntungan tiket masuk wisata sebagian bisa digunakan untuk membiayai pembangunan saluran air, penanaman pohon, pembuatan taman, pembuatan tempat sampah dll.

5. Manajemen

Ekowisata harus dikelola dengan baik, berkonsep, struktural agar mampu menjamin keberlangsungan ekowisata itu sendiri. Oleh karena itu perlulah pembentukan managemen yang baik sehingga dalam pengelolaan bisa lebih terkontrol dan terawasi. Misalnya dibuat berdivisi atau bagian-bagian dalam kepengurusan seperti bagian keamanan, kebersihan, tiket dll.

Lalu apa perbedaan antara ekowisata dengan wisata alam?

Wisata alam merupakan perjalanan untuk menikmati alam yang masih alami, disini Anda cuma menikmati alam saja tanpa ada tuntutan untuk ikut serta melestarikannya, misalnya petualangan, wisata rombongan dll. Sedangkan pada ekowisata, disini selain perjalanan untuk menikmati alam, Anda juga dituntut untuk ikut andil dalam melestarikan atau mengkonservasi alam baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung misalnya melestarikan spesies dan habitat yang ada sedangkan contoh secara tidak langsungnya, misalnya ikut memberikan pandangannya tentang alam sehingga masyarakat yang hidup di lokasi wisata mau melestarikan dan melindungi lokasi wisata tersebut.

Ekowisata tidak bisa dijauhkan dari upaya konservasi atau pelestarian alam. Lalu apa tujuan dari konservasi itu?. Nah, beberapa tujuan konservasi antara lain:

  • Untuk menjaga proses ekologis sehingga menjamin keberlangsungan kehidupan.
  • Untuk melindungi keaneragaman hayati yang ada.
  • Untuk melestarikan dan memanfaatkan spesies dan ekosistemnya.

[color-box]Dewi, Nurmala.2009.Geografi 2 : untuk SMA dan MA Kelas XI. Bandung: CV. Epsilon Group.[/color-box]

Pos terkait