Fungsi Lembaga Sosial bagi Masyarakat

Fungsi Lembaga Sosial
Fungsi Lembaga Sosial

Fungsi Lembaga Sosial bagi Masyarakat yang akan kita bahas meliputi lembaga sosial keluarga, agama, ekonomi, politik dan pendidikan.

Untuk lebih lengkapnya, perhatikan uraiannya berikut ini.

1. Fungsi Lembaga Sosial Keluarga

Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak sebagai suatu keluarga berarti keluarga sebagai suatu lembaga, yaitu mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan hidup bersama.

Keluarga sebagai pranata adalah sekumpulan norma, aturan, atau pedoman bertingkah laku yang ada dan harus diikuti karena telah disadari secara bersama dalam setiap kehidupan keluarga, misalnya adanya masalah ekonomi, saling menolong, melindungi yang lemah, dan sebagainya.

Keluarga bagaikan suatu pemerintahan kecil di mana ayah bertindak sebagai penguasa dengan landasan cinta kasih, sedangkan ibu bertugas mengatur rumah tangga agar tercipta kehidupan yang sejahtera.

Keluarga berperan membina anggota-anggotanya untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik maupun lingkungan budaya. Bila semua anggota sudah mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan di mana ia tinggal maka kehidupan masyarakat akan tercipta menjadi kehidupan yang tenang, aman, dan damai.

Fungsi pranata keluarga sangat penting artinya bagi masyarakat luas karena inti keseluruhan penyesuaian diri setiap orang akan ditentukan di keluarga masing-masing.

Fungsi utama pranata keluarga ialah menjaga agar jangan sampai para anggota keluarganya bertindak menyimpang dari pranata yang ada di masyarakat luas. Fungsi pranata keluarga menurut para ahli sosiologi meliputi fungsi pengaturan hubungan biologis, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi, fungsi afeksi, fungsi penentuan status, fungsi perlindungan, dan fungsi ekonomi.

Faktor yang menyebabkan peran keluarga sangat penting dalam proses sosialisasi anak adalah sebagai berikut.

a. Keluarga merupakan kelompok kecil yang anggotanya berinteraksi face to face secara tertutup. Dalam kelompok tersebut perkembangan anak dapat diikuti dengan saksama oleh orang tuanya dan penyesuaian secara pribadi dalam hubungan sosial lebih mudah terjadi.

b. Orang tua mempunyai motivasi kuat untuk mendidik anak karena anak merupakan buah cinta kasih hubungan suami istri. Anak merupakan perluasan biologis dan sosial orang tuanya. Motivasi yang kuat ini melahirkan hubungan emosional antara orang tua dan anak.

Baca juga: Tipe lembaga sosial

2. Fungsi Lembaga Agama

Agama dan kepercayaan mengajarkan penganutnya untuk mencintai, menghormati, dan menghargai orang lain. Mencintai orang lain adalah suatu sikap atau perbuatan yang memperlihatkan orang lain tersebut adalah ciptaan Tuhan sama seperti kita. Tindakan cinta kepada sesame dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya sikap ramah, sopan santun, dan rendah hati dalam bergaul.

Sikap tolong-menolong, kerja sama, saling menghormati, dan sebagainya timbul dari sikap solidaritas kelompok. Solidaritas kelompok adalah rasa kesatuan antara warga suatu kelompok dalam suatu masyarakat. Untuk mewujudkan rasa kesatuan tersebut diperlukan adanya kesadaran anggota-anggota kelompok.

Para penganut agama berkeinginan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan baik di dunia ini maupun sesudah kematian. Untuk mencapai keinginan tersebut manusia tidak sanggup bertindak hanya dengan kemampuan dan kekuatan sendiri.

Religi (agama dan kepercayaan) mengajarkan dan memberikan jaminan dengan cara yang khas dalam membantu manusia untuk mencapai kebahagiaan dan kekurangan yang ada pada manusia. Tiap-tiap agama mempunyai cara yang berbeda.

Adanya agama dan religi menyebabkan pencarian manusia terhadap nilai-nilai moral berkurang karena di dalam agama dan religi tersebut masyarakat telah menemukan berbagai bentuk norma moral. Norma-norma religiusitas berguna juga bagi orang yang sering melakukan tindak penyimpangan moral, misalnya orang yang suka menipu, mencuri, korupsi, dan lain-lain. Pelaku tindak penyimpangan moral tersebut kehilangan identitas moral. Akibatnya, ia mendapat sanksi sosial ataupun sanksi hukum.

Fungsi nyata agama sebagai berikut.

a. Ritual yang melambangkan doktrin dan yang mengingatkan manusia pada doktrin tersebut, serta seperangkat norma perilaku yang konsisten dengan doktrin tersebut.

b. Menyangkut pola keyakinan yang disebut doktrin, yang menentukan sifat hubungan antarmanusia dengan sesamanya dan dengan Tuhan.

c. Menyatukan para pemeluknya dalam suatu ikatan persaudaraan.

d. Dalam beberapa negara, meliputi pengendalian negara secara aktual.

Fungsi tersembunyi pranata agama sebagai berikut.

a. Menjalankan fungsi pendidikan antara lain berupa pewarisan ilmu pengetahuan mengenai sejarah para pembawa agama (para nabi), juga menyangkut bagaimana menafsirkan suatu ayat dalam kitab suci agama masing-masing.

b. Lingkungan agama, selain menjadi lingkungan untuk beribadah juga merupakan lingkungan pergaulan masyarakat. Di Indonesia, masjid sebagai tempat salat dan menjadi tempat untuk saling berkomunikasi dan berdiskusi mengenai masalah-masalah sosial kemasyarakatan.

c. Dalam melakukan ibadah, manusia ingin mempersembahkan sesuatu yang terbaik kepada Tuhan. Salah satu caranya ialah membangun tempat ibadah seperti masjid, gereja, atau kuil dengan rancangan bangunan yang indah dan kreatif. Hal ini juga merangsang perkembangan kemajuan kesenian arsitektur.

Baca juga: Hakikat dan pengertian lembaga sosial

3. Fungsi Lembaga Sosial Ekonomi

Sistem ekonomi yang merupakan usaha pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia harus memenuhi kebutuhan makanan, minuman, kesehatan tubuh, dan perlindungan diri dari gangguan luar.

Kebutuhan ini dipenuhi dengan barang-barang, seperti nasi, air, pakaian, rumah, senjata, dan obat-obatan. Perusahaan jasa makin hari makin banyak karena memang setiap orang mempunyai kebutuhan dan keinginan akan berbagai bentuk pelayanan (jasa).

Adapun fungsi atau peran pranata ekonomi sebagai berikut.

a. Pengaturan Produksi Barang dan Jasa

Produksi dapat diartikan sebagai kegiatan pengadaan barang dan jasa yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Produksi mencakup kegiatan untuk mempertinggi faedah barang, baik secara langsung atau tidak, untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Untuk melakukan proses produksi diperlukan unsur-unsur produksi, antara lain alam, tenaga kerja, modal, dan manajemen.

Alam memberikan bantuan yang sangat besar terhadap proses produksi. Alam inilah yang menyediakan bahan dasar untuk diolahmanusia. Tenaga kerja diartikan sebagai suatu kegiatan manusia baik secara jasmani maupun pikiran yang ditunjukkan pada proses produksi.

Pranata ekonomi berisi norma-norma khusus, yakni aturan-aturan untuk mengatur kegiatan ekonomi, berfungsi untuk mengatur kegiatan produksi, yaitu kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa. Hal ini berarti kegiatan produksi itu ada aturan-aturannya sebagai berikut.

1) Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maka barang/jasa yang diproduksi harus halal menurut agama.

2) Harga barang/jasa yang diproduksi harus sesuai dengan daya beli masyarakat.

3) Barang/jasa yang diproduksi harus mengikuti selera dan kebutuhan masyarakat umum.

4) Dilarang memburuk-burukkan hasil produksi perusahaan lain, dan sebagainya.

Ketentuan-ketentuan tersebut harus dilaksanakan oleh para produsen melalui pelaku-pelakunya (aparat-aparatnya), agar kegiatan berproduksi menjadi lancar dan teratur sehingga kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi.

Sebaliknya, jika norma-norma tersebut tidak diindahkan maka tentu akan menghambat kelancaran dan ketertiban dalam berproduksi dan berdampak negatif kepada masyarakat, yakni tidak terpenuhinya kebutuhan hidup masyarakat terhadap barang/jasa.

Baca juga: Tipe organisasi sosial

b. Distribusi Barang dan Jasa

Distribusi adalah keinginan manusia untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Penyaluran barang dan jasa ini mencakup tiga pihak yang saling mempengaruhi, yaitu produsen, perantara, dan konsumen.

Untuk memperlancar penyaluran barang dan jasa tersebut digunakan berbagai cara. Cara yang paling umum digunakan adalah pertukaran ekonomi, yaitu suatu kegiatan pengalihan atau pertukaran barang dan jasa yang diatur oleh ketentuan-ketentuan dalam kebudayaan yang bersangkutan. Faktor yang terpenting dalam pertukaran barang dan jasa adalah adanya transaksi antara orang-orang yang mengadakan barter. Transaksi dalam pertukaran ekonomi terdapat tiga model, yaitu pasar, resiprositi, dan redistribusi.

Resiprositi adalah pertukaran barang berdasarkan hak dan kewajiban yang mereka sepakati bersama. Penekanan sistem ini adalah kesadaran terhadap kewajiban untuk membalas pemberian barang dan jasa tanpa harus ditentukan harganya. Adapun kekhasan sistem redistribusi adalah adanya pusat pengumpulan atau penerimaan berdasarkan ketentuan hak dan kewajiban yang disepakati bersama.

Usaha penyaluran barang dan jasa tersebut secara keseluruhan diatur oleh norma-norma yang harus ditaati oleh produsen, perantara maupun konsumen.

Dalam kegiatan distribusi (penyaluran) barang/jasa hasil produksi, sebagai bagian dari kegiatan ekonomi, juga ada norma-norma khusus untuk mengaturnya sebagai berikut.

1) Lembaga yang berwenang untuk penyaluran barang/jasa adalah agen, pasar, toko, dan pedagang eceran. Jika, produsen menjual langsung ke konsumen dengan mengabaikan lembaga distribusi tentu akan dapat menimbulkan kekacauan.

2) Mengatur etika dalam berjual beli, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Aturan-aturan khusus pendistribusian barang/jasa tersebut tentunya harus dilaksanakan oleh aparat-aparatnya, agar jalannya proses kegiatan pendistribusian berjalan lancar dan tertib. Sebaliknya, jika aturan-aturan itu dilanggar tentu akan menghambat dan menimbulkan kekacauan dalam kegiatan distribusi tersebut.

c. Konsumsi Barang dan Jasa

Konsumsi adalah pemakaian barang dan jasa baik sekaligus maupun secara bertahap atau berangsur-angsur oleh setiap anggota masyarakat yang mendambakan kehidupan yang layak. Kehidupan yang layak itu antara lain ditentukan oleh pemenuhan barang dan jasa dalam jumlah atau kualitas yang cukup memadai. Hidup layak tergantung pada tiga faktor, yaitu pendapatan, tersedianya barang dan jasa, dan tingkat barang dan jasa.

Untuk memenuhi pemenuhan kebutuhan barang dan jasa atau kebutuhan hidup, manusia menyesuaikan antara pendapatan dengan kebutuhan dan norma-norma hidup yang berlaku di masyarakat. Penghasilan yang terbatas dan kebutuhan yang tidak terbatas ini mengharuskan orang mengatur hidupnya secara terencana.

Kegiatan konsumsi sebagai bagian dari kegiatan ekonomi, yakni kegiatan pembelian, pemakaian, atau penggunaan barang/jasa juga ada aturanaturannya yang mengatur kegiatan konsumsi tersebut sebagai berikut.

1) Membeli barang/jasa harus sesuai dengan kemampuan daya beli, sesuai kebutuhan, berdasarkan prioritas keperluan.

2) Barang/jasa yang dibeli dan dikonsumsi menurut norma agama harus yang halal, bersih, dan sehat.

3) Pemborosan dan konsumerisme bertentangan dengan sifat masyarakat Indonesia, karenanya harus dihindari.

4) Pengaturan dalam anggaran belanja rumah tangga dan sebagainya.

Aturan-aturan tersebut harus dilaksanakan oleh para konsumen, agar kegiatan mengkonsumsi barang/jasa dapat berjalan lancar dan tertib, sesuai dengan kemampuan daya beli. Dengan demikian, pranata ekonomi sebagai bagian dari pranata sosial juga berfungsi untuk mengatur kegiatan konsumsi masyarakat umum dalam kehidupannya.

Fungsi pranata ekonomi adalah mengubah pola penggunaan waktu anggota masyarakat. Ketika pola produksi masyarakat berubah dari pertanian ke industri, terjadi perubahan penggunaan waktu kerja. Sistem pertanian tidak menuntut penggunaan waktu yang ketat; berbeda dengan sistem industri modern yang menuntut adanya penggunaan waktu yang ketat.

Fungsi tersembunyi pranata ekonomi adalah mengubah dan kadangkadang merusak lingkungan hidup. Hal ini terjadi karena adanya perubahan pola produksi dalam masyarakat dari sistem pertanian menjadi industri, perubahan penggunaan tanah yang semula ditanami pepohonan menjadi lokasi pabrik.

Perubahan sistem produksi juga mengubah pola pemukiman yang tadinya menyebar mengikuti persebaran letak tanah, menjadi mengumpul atau memusat sesuai dengan lokasi pusat-pusat industri. Peningkatan ilmu pengetahuan tentang pengolahan dan pemanfaatan tanah-tanah pertanian juga mengubah sistem pemukiman.

Pada waktu masyarakat belum mengenal cara pengolahan tanah pemeliharaan kesuburan tanah, ketika tanah yang mereka olah mulai tidak subur mereka pindah untuk membuka lahan baru yang masih subur. Ketika ilmu pengetahuan tentang pemeliharaan kesuburan tanah telah dimiliki, mereka tidak perlu lagi melakukan perpindahan tempat tinggal.

4. Fungsi Lembaga Pendidikan Sosial

Para ahli sosiologi yang membedakan pranata pendidikan ke dalam fungsi manifes dan fungsi laten pendidikan. Fungsi manifes pendidikan, antara lain mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah, mengembangkan bakat perorangan demi kepentingan pribadi maupun kepentingan masyarakat, melestarikan kebudayaan, dan menanamkan keterampilan bagi partisipasi dalam demokrasi.

Beberapa fungsi laten pendidikan adalah pembinaan kemajuan, pengurangan pengendalian orang tua, dan penambahan pengetahuan. Fungsi pokok pendidikan secara umum sebagai berikut.

a. Bertindak Sebagai Perantara Pemindahan Warisan Kebudayaan
Melalui proses pendidikan seseorang akan memiliki sikap, pengetahuan maupun keterampilan yang merupakan wujud abstrak dari kebudayaan.

Keseluruhan sikap, pengetahuan, keterampilan yang dimiliki seseorang itu diperoleh dari lingkungan sosialnya, baik di keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Proses selanjutnya supaya kehidupan sosial dapat bertahan dan berlanjut maka wujud kebudayaan itu diwariskan kepada generasi berikutnya melalui proses pendidikan. Contohnya, guru mewariskan ilmunya kepada para siswanya dan orang tua mewariskan norma sopan santun kepada anak-anaknya.

b. Mempersiapkan Peranan Sosial yang Dikehendaki Oleh Individu
Setiap warga dituntut agar dapat menjalankan peranan-peranan sosial yang dikehendaki lingkungan keluarga, kerabat, maupun masyarakat luas. Peranan yang dikehendaki oleh masyarakat adalah peranan yang didasarkan pada nilai, norma-norma, dan harapan tertentu.

Agar seseorang dapat melaksanakan peranan yang dikehendaki, ia harus mengalami proses pendidikan sesuai dengan nilai dan normanorma yang berlaku. Sebagai contoh, apabila seorang anak dikehendaki berperilaku sopan santun maka ia dididik tentang norma-norma pergaulan dan tingkah laku anak terhadap orang tua.

c. Memberi Landasan Penilaian dan Pemahaman Status Relatif
Dalam melakukan interaksi sosial setiap orang harus dapat menempatkan posisinya. Ia harus memiliki landasan penilaian dan pemahaman tentang status atau kedudukan anggota masyarakat yang ada.

Contoh, seorang yang akan memberikan penyuluhan terhadap masyarakat setidaknya harus memahami siapa yang dihadapi, apakah pelajar, mahasiswa, pegawai, pejabat, atau petani, sesuai kelompok yang dihadapi. Ia harus menyesuaikan perannya dan mempersiapkan materi sebaik mungkin.

Riset-riset ilmiah sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Riset-riset itu merupakan upaya pencarian ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi dalam merangsang perkembangannya. Masyarakat yang modern harus terus menerus melakukan penelitian ilmiah. Semua metode riset ilmiah diajarkan dan dikembangkan dalam dunia pendidikan. Penelitian ilmiah sangat penting dalam mencari data dan penemuan pemecahan masalah di masyarakat.

d. Memperkuat Penyesuaian Diri dan Mengembangkan Hubungan Sosial
Proses pendidikan dapat memperkuat penyesuaian diri seseorang dengan lingkungan sosialnya. Artinya, seseorang akan mudah memahami keadaan lingkungan dan menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya.

Timbulnya penyesuaian diri disebabkan oleh keinginan anggota masyarakat untuk saling mempengaruhi. Cara berpikir seseorang yang memiliki cara berpikir luas akan lebih menyadari bahwa setiap kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi melalui hubungan sosial dan pengendalian diri.

e. Memberikan Persiapan Bagi Peranan-peranan Pekerjaan
Pengenalan akan peranan-peranan ditempuh melalui proses pendidikan, baik di keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Setiap masyarakat berperan tertentu dalam masyarakat yang harus dijalankan sebagai anggota masyarakat.

Seorang tidak akan secara langsung menjalankan peranan-peranannya begitu saja kecuali jika peranan itu telah menjadi bagian dari tingkah lakunya. Kondisi tersebut hanya akan terjadi setelah mengetahui, mengenal, dan menghayati peranan yang akan dimainkan.

f. Bantuan Terhadap Pencarian Identitas Moral
Moralitas suatu masyarakat sifatnya baku dan dinamis. Baku artinya aturan dan norma yang berlaku sudah pasti dan setiap anggota harus mengikutinya. Dinamis artinya bahwa pada saat tertentu aturan dan norma tersebut dapat berubah karena kondisi masyarakat menghendaki demikian.

Fungsi nyata pendidikan sebagai berikut.

  • Menolong orang untuk mengembangkan potensi mereka supaya bisa memenuhi kebutuhan mereka dan masyarakat.
  • Membantu orang untuk sanggup mencari nafkah bagi kehidupannya kelak.
  • Melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskan kepada generasi berikutnya. Mengembangkan kemampuan berpikir dan berbicara secara rasional.
  • Meningkatkan cita rasa keindahan para siswa.
  • Meningkatkan taraf kesehatan dengan cara melatih jasmani melalui olahraga dan memberikan ilmu pengetahuan tentang kesehatan.

Fungsi tersembunyi pranata pendidikan sebagai berikut.

a. Menjadi saluran bagi mobilitas sosial dalam masyarakat. Seseorang yang berasal dari orang tua yang pekerjaannya petani, dengan melalui pranata pendidikan bisa mengejar cita-cita menjadi seorang yang profesional atau pegawai tinggi.

b. Menunda masa kedewasaan anak dan dengan demikian menunda peralihan peran anak menjadi dewasa. Pelanjutan sekolah anak berarti menunda masuknya anak dalam pasar tenaga kerja.

c. Memelihara integrasi dalam masyarakat. Penggunaan bahasa Indonesia dalam sekolah, pelajaran sejarah kebangsaan, dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu cara untuk memelihara integrasi dalam masyarakat Indonesia.

5. Fungsi Lembaga Sosial Politik

Politik adalah aneka ragam kegiatan masyarakat dalam suatu system kenegaraan yang menyangkut proses menentukan dan melaksanakan sistem kenegaraan tersebut. Ada tiga unsur yang harus dipenuhi agar terciptanya sebuah negara, yaitu rakyat, pemerintah, dan wilayah. Kegiatan politik berpusat pada masyarakat dalam mengolah tujuan negara dan proses pencapaian tujuan tersebut. Masalah-masalah politik mempunyai arti yang amat luas, yaitu setiap kegiatan dalam usaha penyelenggaraan negara dan masalah yang berhubungan dengan partai politik.

Dalam proses pencapaian tujuan negara, pemerintah mempunyai hak untuk menggunakan kekuasaannya sebagai pemegang kekuasaan. Untuk mengemban tugasnya mengatur negara dan melaksanakan kekuasaannya, negara melaksanakan berbagai variasi aktivitas yang berhubungan dengan bidang-bidang kehidupan masyarakat. Berbagai lembaga yang berkaitan dengan politik, yaitu eksekutif, legislatif, yudikatif, militer, keamanan, partai politik, dan sebagainya.

Di Indonesia, lembaga eksekutif adalah pemerintah. Kepala pemerintahan tertinggi adalah seorang presiden beserta wakil presiden dan dibantu oleh para menteri yang memimpin departemen-departemen pada tingkat nasional. Beberapa departemen mempunyai bagian-bagiannya sampai ke tingkat pemerintahan yang paling kecil.

Lembaga legislatif adalah pembuat undang-undang. Di negara Indonesia kekuasaan tersebut dilaksanakan oleh presiden bersama dengan DPR. Presiden membuat rancangan undang-undang (UU) lalu diajukan kepada DPR untuk dimintakan persetujuannya. Apabila disetujui maka undangundang itu sah dan berlaku. Dewan Perwakilan Rakyat meliputi tingkat nasional dan daerah.

Peranan dan fungsi pokok lembaga sosial politik/DPR sebagai berikut.

a. Melembagakan Norma Melalui Undang-Undang

Pemerintah membuat rancangan undang-undang lalu mengajukannya kepada DPR untuk diminta persetujuannya. Apabila disetujui maka berlaku undang-undang tersebut. Dari proses pembuatan undang-undang, tampak bahwa salah satu fungsi pokok dari pranata politik adalah melembagakan norma melalui undang-undang.

Norma hokum yang dimuat dalam undang-undang tersebut diharapkan bermanfaat dan tidak merugikan kehidupan masyarakat, misalnya UU Pendidikan, UU Perpajakan, UU tentang Lalu Lintas, dan sebagainya.

b. Melindungi Warga Negara

Pemerintah berfungsi untuk melindungi segenap warga negaranya dari serangan bangsa lain. Di Indonesia, pemerintah membentuk system pertahanan dan keamanan rakyat semesta (hankamrata). Ancaman dari luar terhadap suatu daerah atau masyarakat akan dianggap sebagai suatu ancaman bagi kesatuan dan persatuan seluruh bangsa. Oleh karena itu, pemerintah dan rakyat bersama-sama mempertahankan bangsa dan negara dari serangan musuh.

c. Melaksanakan Undang-Undang yang Telah Disetujui

Pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melaksanakan undang-undang atau peraturan. Pemerintah melalui aparat-aparatnya yang terkait bertugas dan berwenang untuk memasyarakatkan undang-undang tersebut dan menyadarkan anggota masyarakat untuk mematuhi norma-norma hukum tersebut. Apabila ada warga masyarakat yang tidak mematuhi undang-undang atau peraturan akan dikenakan sanksi hukum sesuai dengan apa yang tercantum dalam undang-undang tersebut.

d. Menyelenggarakan Pelayanan Umum

Untuk mencapai cita-cita masyarakat yang adil dan makmur, banyak jalan yang harus ditempuh. Pembangunan dilaksanakan di semua segi kehidupan dan hal-hal yang menyangkut kepentingan orang banyak harus diutamakan.

Pelayanan umum yang harus diutamakan dan ditingkatkan meliputi kesehatan, pendidikan, perumahan, jalan raya, angkutan umum, hiburan, rekreasi, dan sebagainya.

e. Menyelesaikan Konflik yang Terjadi

Masyarakat mendambakan kehidupan yang aman dan tenteram, namun, dalam kenyataannya anggota-anggota masyarakat sering mengalami konflik kepentingan dan pertikaian. Konflik terjadi akibat kesalahpahaman atau pelanggaran terhadap aturan dan norma masyarakat.

Untuk mengembalikan kondisi sosial yang aman dan tenteram, aturan dan norma yang mengatur kehidupan sosial harus ditegakkan. Pemerintah bertugas dan berkewajiban menyelesaikan dan menertibkan setiap tindakan anggota masyarakat yang mengakibatkan konflik menurut prosedur yang berlaku dan secara adil.

Ciri-ciri pranata politik sebagai berikut.

a. Adanya asosiasi politik yang disebut pemerintah yang aktif.

b. Adanya suatu komunitas manusia yang hidup bersama atas dasar nilainilai yang disepakati bersama.

c. Pemerintah melaksanakan fungsi-fungsi untuk kepentingan bersama (umum).

d. Pemerintah diberi kewenangan untuk memonopoli penggunaan atau ancaman paksaan fisik.

e. Pemerintah mempunyai kewenangan tersebut hanya pada wilayah tertentu.

Pranata politik memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.

a. Melaksanakan kesejahteraan umum. Pranata politik merencanakan dan melaksanakan pelayanan sosial dan pemenuhan kebutuhan pokok warga masyarakat seperti sandang, pangan dan papan.

b. Memelihara ketertiban di dalam wilayahnya. Pemeliharaan ketertiban dilaksanakan baik dengan tidak menggunakan kekerasan (persuasif) maupun dengan paksaan fisik. Pranata politik bertindak sebagai pemaksa hukum dan menyelesaikan konflik-konflik dalam masyarakat secara adil.

c. Menjaga keamanan dari serangan pihak luar. Pranata politik dengan alat-alat yang dimilikinya berusaha mempertahankan negara dari serangan pihak luar.

Dalam pranata politik terdapat struktur kekuasaan, yaitu pembagian kekuasaan secara horizontal dan vertikal. Oleh karena itu, pranata politik juga mempunyai fungsi tersembunyi sebagai salah satu kriteria untuk membuat stratifikasi sosial.

Setiap penguasa yang telah memegang kekuasaan di dalam masyarakat, demi stabilnya masyarakat, akan berusaha untuk mempertahankannya. Dengan adanya struktur kekuasaan dan kemungkinan-kemungkinan naik-turunnya seseorang dari suatu lapisan ke lapisan lain yang lebih tinggi atau rendah, pranata politik juga berfungsi tersembunyi sebagai saluran mobilitas sosial.

Nah, apabila ada pertanyaan terkait Fungsi Lembaga Sosial bagi Masyarakat ini bisa ditulis di bawah ini.

Daftar Pustaka:

Ruswanto. 2009. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII Program Studi Ilmu Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan departemen Pendidikan Nasional.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *