Pengertian Air Hujan dan Macam-Macam Hujan

Gambar: Proses terjadinya Hujan orografis (sumber:Hartono.2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta)

Pengertian Air Hujan dan Macam-Macam Hujan atau Jenis-Jenis Hujan

A. Pengertian Air hujan

Hujan merupakan peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer menuju ke permukaan bumi. Hal ini dikarenakan titik-titik air yang terkandung di dalam awan bertambah semakin banyak sampai pada keadaan dimana awan sudah tidak mampu lagi untuk menampung titik-titik air tersebut, maka akan dijatuhkan kembali ke permukaan Bumi dalam bentuk air hujan atau presipitasi.

Baca juga: Embung Banjaroya

Bagaimana caranya mengukur curah hujan ?

Jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu disebut curah hujan. Nah, untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakanlah alat yang disebut penakar hujan (rain gauge). Alat ini terdiri dari corong dan tabung penampung. Curah hujan biasanya diukur dalam milimeter (mm) atau sentimeter (cm).

Gambar: Alat penakar curah hujan yang terdiri dari corong dan tabung
Gambar: Alat penakar curah hujan yang terdiri dari corong dan tabung (sumber: infoplease.com)

Dari pengukuran curah hujan ini nantinya akan didapatkan beberapa data yang bisa kita olah menjadi 3 macam hasil pengukuran hujan, yakni;

1) Jumlah curah hujan harian. Merupakan hasil pengukuran hujan selama 24 jam.
2) Curah hujan bulanan. Merupakan jumlah total curah hujan harian selama sebulan.
3) Curah hujan tahunan. Merupakan jumlah total curah hujan harian selama 12 bulan.

Baca juga: Kalibiru Kulon Progo

B. Macam-Macam Air Hujan

Nah, hujan itu sendiri dapat kita bedakan menjadi beberapa macam, antara lain;

1. Berdasarkan Ukuran Butirnya

a) Hujan gerimis (drizzle), diameter butirannya kurang dari 0,5 mm.
b) Hujan salju (snow), terdiri atas kristal-kristal es yang temperatur udaranya berada di bawah titik beku.
c) Hujan batu es, merupakan curahan batu es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku.
d) hujan deras (rain), yaitu curahan air yang turun dari awan yang temperatur nya di atas titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 7 mm.

2. Berdasarkan Proses Terjadinya

a) Hujan zenithal
Hujan zenithal terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik ke atas secara vertikal (angin mendorongnya ke atas). Akibatnya terjadilah penurunan suhu (semakin naik, suhu berkurang) sehingga terjadi peristiwa kondensasi (pengembunan) dan membentuk awan konveksi. Adapun tanda-tanda hujan Zenith yaitu butir-butir airnya kasar, jatuhnya jarang dan turunnya tiba-tiba, serta berhenti lebih cepat.

Gambar: Proses terjadinya hujan zenithal (sumber: isidunia.com)
Gambar: Proses terjadinya hujan zenithal (sumber: isidunia.com)

Untuk daerah tropis, hujan zenithal dapat terjadi sebanyak 2 kali setahun sedangkan daerah lintang 23,5° LU/LS dapat mengalami satu kali hujan dalam setahun.

b) Hujan frontal

Hujan frontal terjadi di daerah pertemuan antara massa udara panas dan massa udara dingin. Massa udara panas yang kurang padat akan naik ke atas sedangkan massa udara dingin yang lebih padat akan turun ke bawah.

Baca juga: Macam-macam iklim atau klasifikasi iklim

Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Hujan terjadi di daerah front karena massa udara panas yang lembap bertemu dengan massa udara dingin sehingga terjadi kondensasi. Kemudian, terbentuklah awan pada akhirnya turun hujan.

Gambar: Proses terjadinya hujan front akibat pertemuan massa udara panas dan dingin (Sumber: isidunia.com)
Gambar: Proses terjadinya hujan front akibat pertemuan massa udara panas dan dingin (Sumber: isidunia.com)

c) Hujan Orografis

Hujan orografis, terjadi karena massa udara yang mengandung uap air dipaksa bergerak menaiki lereng gunung atau pegunungan. Oleh karena itu, massa udara tersebut terus mengalami penurunan suhu sehingga mengalami kondensasi menjadi titik-titik air. Akhirnya, titik-titik air turun di sekitar lereng pegunungan. Fenomena itulah yang dinamakan hujan orografis (Hartono.2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta).

Gambar: Proses terjadinya Hujan orografis (sumber:Hartono.2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta)
Gambar: Proses terjadinya Hujan orografis (sumber:Hartono.2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta)

Daftar Pustaka

Anjayani, Eni.2009. Geografi: Untuk Kelas X SMA/MA. Klaten: PT Cempaka Putih.
Hartono.2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: CV. Citra Praya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9 Komentar

      1. Terimakasih…
        Saya jadi bertambah informasi/yg belum saya tau …

        Dan saya juga jadi tau macam-macam hujan…

    1. menurutku laju infiltrasi aktual akan sama dengan intensitas hujan. Laju infiltrasi aktual itu merupakan laju air berpenetrasi ke permukaan tanah per waktu. Sebenarnya kemiringan tanah juga berpengaruh pada infiltrasi tapi sangat kecil, apalagi intensitas hujan rendah ya semakin kecil lagi

    1. perbedaannya terletak di curah hujannya, kalau di daerah tropis tentu curah hujan pertahunnya lebih banyak daripada curah hujan di daerah subtropis